Pada tanggal 27 Desember 1949
pemerintah Republik Indonesia melakukan perundingan dengan pemerintah Belanda
yang disebut Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda, yang salah satu isinya adalah :
Mengakui
kedaulatan Negara Republik Indonesia,
dengan adanya pengakuan tersebut, maka pusat pemerintahan/Ibukota Negara Republik
Indonesia yang semula berkedudukan di Yogyakarta dipindahkan ke Jakarta, Pada tahun
tersebut yang menjabat Kapolri adalah
Jenderal
Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo (1945 s/d 1959 yang
namanya tetap diabadikan dan dijadikan nama Rumah Sakit Polri Pusat di Jakarta).
Dengan pengakuan kedaulatan tersebut dan pemindahan Ibukota Negara R.I dari
Jogjakarta ke Jakarta, yang pada tahun 1950, Komandan Mobile Brigade (Mobrig) dipimpin
oleh Bapak. M YASIN. Bapak M YASIN
membentuk 50 (limapuluh) Kompi Mobile
Brigade (Mobrig) yang ditempatkan di seluruh Indonesia.
Untuk menjaga keamanan Ibukota Jakarta, yang semula terdiri dari 3 (tiga)
Kompi, ditambah 2 (dua) Kompi Mobile
Brigade dari luar daerah Jakarta, sehingga terbentuklah 5 (lima) Kompi
Brimob. Sebagai Koordinator Kompi-kompi tersebut berkedudukan di Kwitang
Jakarta Pusat, dibawah pimpinan AKP
MARJAMAN, 5 (lima) Kompi tersebut adalah Sebagai Berikut :
1.
Kompi 5116
pindahan dari Banten ditempatkan di Kwitang Jakarta Pusat.
Dipimpin oleh Komandan Kompi Iptu Sajuri.
2.
Kompi 5122
pindahan dari Tegal ditempatkan di Petamburan Jakarta Barat
Dipimpin oleh Komandan
Kompi Iptu Selamet Satoto.
3.
Kompi 5124
berkedudukan di Jatibaru Jakarta Pusat.
Dipimpin oleh Komandan Kompi Iptu
Uway.
4.
Kompi 5136
berkedudukan di Cipinang Jakarta Timur.
Dipimpin oleh Komandan
Kompi Iptu Andi Odek.
5.
Kompi 5147
berkedudukan di Blok A Jakarta Selatan
Dipimpin oleh Komandan Kompi Ipda
Piter Sambo.
PEMBENTUKAN KOMANDEMEN
CADANGAN 11
Selain itu Komandan Mobil Brigade
(Mobrig)
Bapak M.YASIN membentuk Komandemen
Cadangan 11 yang dipimpin oleh Komisaris Satu M. Kadiran, dan
berada dibawah naungan Jawatan
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berkedudukan di Tanah Abang dua
Jakarta Barat. Komandemen Cadangan 11 yang bertugas sebagai penyanggah atau penyekat,
untuk menjaga keamanan Ibukota Negara Republik Indonesia. Dimana Komandemen
Cadangan 11 bertanggung jawab untuk mengamankan 10 titik Jalan Masuk menuju ke Ibukota Negara Republik
Indonesia, yang mana Komandemen Cadangan
11 ini hanya memiliki 7 Kompi, sehingga perlu penambahan 3 Kompi dari daerah
dan ditempatkan sebagai berikut :
1.
Kompi 516
berkedudukan di Cipanas Bogor disamping
pengamanan Istana Bogor, Juga astisipasi gangguan keamanan dari wilayah
Pelabuhan Ratu – Sukabumi, Bandung
dan Rajamandala.
2.
Kompi 519 (
Kompi Lapis Baja ) berkedudukan di Kedung Halang Bogor dipimpin Iptu Kuntoyudo SH.
3.
Kompi 5113
pindahan dari Jawa Timur ditempatkan
di Kedung Halang Bogor dipimpin Iptu
Januri.
4.
Kompi 5120
berkedudukan di Kelapadua untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang akan
masuk ke Jakarta dari Bogor dipimpin Aiptu Jari.
5.
Kompi 5130
pindahan dari Jawa Timur ditempatkan
di Kedung Halang Bogor dipimpin Iptu
Basri.
6.
Kompi 5141
berkedudukan di Kalideres Jakarta Barat, bertujuan untuk mengantisipasi
gangguan keamanan yang akan masuk Jakarta
dari Wilayah Banten.
7.
Kompi 5145
berkedudukan di Cilincing Jakarta Utara. Dipimpin oleh Iptu Daryo Wasito Untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang akan
masuk ke Jakarta
dari wilayah Utara.
8.
Kompi 5160 Berkedudukan di Pamulang/Ciputat,
untuk mengantisipasi Gangguan yang akan masuk ke Jakarta dari wilayah tenggara Jakarta,
Kompi yang merupakan pindahan dari Kompi di Wilayah Ambon, Dibawah pimpinan Iptu
Oni Sastroatmodjo.
9.
Kompi 5164
berkedudukan di Ciledug dipimpin Ipda T.
LB Tobing.
10.
Kompi 5379
berkedudukan di Pulo Gadung Jakarta Timur, bertujuan untuk mengantisipasi
gangguan keamanan yang akan masuk ke Jakarta
dari wilayah Timur.
NARASUMBER
CIKAL BAKAL DETASEMEN C PELOPOR
SAT BRIMOB POLDA METRO JAYA
Pembentukan Komandemen Cadangan 11 dan ditempatkannya Kompi 5160 yang merupakan pindahan dari Ambon ke Ciputat, maka pada tahun 1952 Kompi 5160 berdiri di Ciputat Tangerang. Semenjak itu Kompi 5160 exis melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan melaksanakan Operasi – operasi seperti :
Pada tahun 1954 Kompi 5160 melaksanakan Operasi di Aceh selama 6 (enam)
bulan, dipimpin oleh Iptu Suwarno
Haryono, untuk menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Daut
Oni Bereuh. Dan pada tahun 1955 Kompi 5160 melaksanakan Operasi kembali
ke Aceh dipimpin oleh Ipda Sukardi.
Sepulangnya dari Operasi di Aceh beliau (Ipda Sukardi) di promosikan menjadi
pangkat IPTU, pada tahun ini juga dilaksanakan pergantian Komandan
Kompi dari Iptu Suwarno Haryono kepada Iptu
Sukardi.
Tahun 1958 s/d 1959 Kompi 5160 mendapat perintah Operasi ke Makasar Sulawesi Selatan dipimpin
langsung Komandan Kompi Iptu Sukardi. Menginjak
tahun 1960 dilaksanakan pergantian Komandan Kompi dari Iptu Sukardi kepada Ipda
Kusnindar. Pada tahun tersebut Kompi 5160
Mendapat perintah tugas Operasi DI-TII di Jawa Barat, dibawah pimpinan
Komandan Kompi Ipda Kusnindar. Kemudian
Pada tahun 1960 s/d 1961 Kompi 5160 mendapat perintah Operasi ke Morotai Maluku Utara dibawah pimpinan Ipda Sahri.
Tahun 1961, sekembalinya
dari tugas Operasi Morotai, Ipda Sahri
menggantikan jabatan Komandan Kompi 5160 dari Ipda Kusnindar.
Dan pada Tahun
1962 Kompi 5160 divalidasi menjadi kesatuan
Batalyon, Yaitu Batalyon 131 yang
dipimpin oleh Akp. Anton Martadisubrata.
Dalam kurun
waktu tahun 1963 sampai dengan tahun 1972 ada pergantian Komandan Batalyon yang
diantaranya :
1.
Tahun 1963 pergantian Komandan Batalyon dari Akp
Anton Martadisubrata kepada Akp
Sukardi.
2.
Tahun 1964 pergantian Komandan Batalyon dari
Akp Sukardi kepada Akp Mulya Harjawinata, dan pada tahun
1966 Batalyon 131 dimutasikan ke
Brimob Daerah Jakarta, sehingga di Jakarta terdapat 5 ( lima ) Batalyon, antara
lain :
1). Batalyon 101 berkedudukan di Kwitang Jakarta Pusat, dipimpin
Komandan Batalyon Kompol Suyatno, terdiri
dari 3 ( tiga ) Kompi, diantaranya :
a. Kompi A ( 5116 )
berkedudukan di Kwitang Jakarta Pusat.
b. Kompi B ( 5122 ) berkedudukan
di Petamburan Jakarta Barat.
c. Kompi C ( 5124 )
berkedudukan di Jatibaru Jakarta Pusat.
Dengan lambang/tunggul kesatuan HANOMAN.
2). Batalyon 102 berkedudukan di Pasar Minggu Jakarta Selatan, dipimpin
Komandan Batalyon Kompol Sero Hadikaryo,
terdiri dari 3 ( tiga ) Kompi, diantaranya :
a. Kompi A ( 5136 )
berkedudukan di Cipinang Jakarta Timur.
b. Kompi B ( 5892 ) berkedudukan
di Pasar Minggu Jakarta Selatan.
c. Kompi C ( ) berkedudukan di Pasar Minggu
Jakarta Selatan.
Dengan lambang/tunggul kesatuan ANILO.
3). Batalyon 1129 berkedudukan di Kedung Halang Bogor, Komandan Batalyon Kompol Selamet Sajoko, terdiri dari 3 ( tiga ) Kompi, diantaranya :
a. Kompi A ( 516 )
berkedudukan di Cipanas Bogor.
b. Kompi B ( 5113 )
berkedudukan di Kedung Halang Bogor.
c. Kompi C ( 5130 )
berkedudukan di Kedung Halang Bogor.
Dengan lambang/tunggul kesatuan SUBALI.
4). Batalyon 1130 berkedudukan di Pulo Gadung Jakarta Timur, Komandan
Batalyon Kompol Suwarno Haryono, terdiri
dari 3 ( tiga ) Kompi, diantaranya :
a. Kompi A ( 5141 )
berkedudukan di Cengkareng Kalideres Jakarta Barat.
b. Kompi B ( 5145 )
berkedudukan di Cilincing Jakarta Utara.
c. Kompi C ( 5379 )
berkedudukan di Pulo Gadunga Jakarta Timur.
Dengan lambang/tunggul kesatuan HANGGADA.
5). Batalyon 131 berkedudukan di
Pamulang/Ciputat Tangerang , Komandan Batalyon Akp Mulya Harjawinata, terdiri
dari 3 (tiga) Kompi, diantaranya :
a. Kompi
A ( 5160 ) berkedudukan di Pamulang, Ciputat Tangerang.
b. Kompi
B ( 5164 ) berkedudukan di Ciledug Tangerang.
c. Kompi C ( ? ) berkedudukan di Ciledug Tangerang.
Dengan lambang/tunggul kesatuan SUGRIWA.
Dan Lambang/tunggul kesatuan ini
diciptakan oleh, Alm. AKBP. Moch. SOEBIYONO.
3. Tahun 1970 pergantian Komandan Batalyon dari
Akp Mulya Harjawinata kepada Akp
Soewijanto.
Soewijanto.
4.
Tahun 1972 Batalyon 131 di BKO kan ke Polda Metro Jaya dan Dibekukan menjadi Batalyon Organik Polda Metro
Jaya.
Menginjak tahun 1979, Menhankam Pangab ( Jendral M Yusuf ) kala itu, memantapkan Satuan-satuan Brimob
dengan melaksanakan latihan di Pusdik
Brimob Watukosek, yang selanjutnya disebut sebagai “KOMPI MANTAP”, tepatnya Tanggal
28 Mei 1981 Batalyon A Brimob Komapta
Polri dimutasikan ke Polda Metro Jaya, pada saat itu yang menjabat Kapolda
Metro Jaya adalah Mayor Jendral Polisi Anton Sujarwo, dengan demikian, maka Polda
Metro Jaya memiliki kekuatan 12 Kompi terdiri dari 4 (empat) Kompi Mantap, 7 (tujuh)
Kompi Pratap dan 1 (satu) Kompi Protokol. Salah Satu Dari 4 (Empat) Kompi Mantap tersebut
Adalah KOMPI MANTAP 3 berkedudukan di Pamulang/Ciputat yang semula bernama
Kompi 5160, dibawah pimpinan Komandan Kompi KAPTEN POL. ANDI MUHAMMAD NOOR.
LIKUIDASI BRIMOB POLDA METRO JAYA
Menginjak tahun 1985, Sat Brimob
Polda Metro Jaya dibawah Pimpinan Letnan
Kolonel Polisi Drs. Arsad Junaedi,
Sat Brimob Polda Metro Jaya dilikuidasi menjadi 6 ( enam ) Kompi, dan tiap –
tiap Kompi beranggotakan 165 Personel,
Kompi-kompi tersebut terdiri dari :
1.
Kompi 516 berkedudukan di Kelapadua Depok, dibawah
pimpinan Komandan Kompi Kapten Polisi
Ciptono.
2.
Kompi 5122 berkedudukan di Kelapadua Depok, dibawah
pimpinan Komandan Kompi Kapten Polisi
Safut.
3.
Kompi 5994 berkedudukan di Kelapadua Depok, dibawah
pimpinan Komandan Kompi Kapten Polisi R.
Soenaryo.
4.
Kompi 5113 berkedudukan di Cipinang Jakarta Timur,
dibawah pimpinan Komandan Kompi Kapten
Polisi Siswadi.
5.
Kompi 5145 berkedudukan di Kelapadua Depok, dibawah
pimpinan Komandan Kompi Kapten Polisi
Heru Indra Budi.
6.
Kompi 5995 (sebelumnya bernama kompi 5160) berkedudukan di Pamulang/Ciputat, Tangerang, dibawah pimpinan Komandan Kompi Kapten
Polisi Andi Mohammad Noor.
Era Pergantian Komadan Kompi Dari
Tahun ke Tahun
- Tahun 1984 s/d 1985 Kapten Polisi Andi Mohammad Noor.
- Tahun 1985 s/d 1986 Kapten Polisi Heri Subagyo.
- Tahun 1986 s/d 1987 Kapten Polisi Mistad.
- Tahun 1987 s/d 1988 Kapten Polisi Saepul Bahri.
- Tahun 1988 s/d 1993 Kapten Polisi Bambang Soetrisno.
- Tahun 1993 s/d 1994 Kapten Polisi Soekardijono.
- Tahun 1994 s/d 1995 Kapten Polisi Jatiran.
- Tahun 1995 Kapten Polisi Tukirin, tepat pada tanggal 13 September 1995 Kompi tersebut mendapat Penugasan Operasi Pemulihan Keamanan (OPK) dengan Sandi Operasi Mantap III di Timor-Timur.
Berdasarkan Kep Kapolri No.Pol : Kep / 11 / XII / 1997 tanggal 24
Desember 1997 tentang pengesahan Brimob Daerah dan Kep Kapolda Metro Jaya No.
Pol : Kep / 20 / II / 1998 tanggal 18 Februari 1998 tentang pengesahan Sat
Brimob Polda Metro Jaya, yang semula Sat Brimob polda Metro Jaya memiliki 6
(enam) Kompi dengan kekuatan masing-masing Kompi 165 Personel dilikuidasi
menjadi 3 Batalyon yang memiliki 4 Kompi Operasional dan 1 Kompi Bantuan. (Pejabat
Kapolda Metro Jaya yaitu Inspektur Jendral Polisi Drs. Hamami Nata ).
Skep Kapolri dan Skep Kapolda:
-
Surat
Keputusan Kapolri No. Pol : Skep / 11 / XII / 1997 tanggal 24 Desember 1997
tentang Pengesahan Brimob Daerah ( Kapolri Jendral Polisi Drs. Dibyo Widodo ).
-
Surat
keputusan Kapolda Metro Jaya No. Pol : Skep / 20 II / 1998 tanggal 18 Pebruari
1998 tentang pengesahan Satuan Brimob Polda Metro Jaya (Kapolda Metro Jaya
Inspektur Jenderal Polisi Drs. Hamami Nata dan Kapolri Jenderal Polisi Drs
Dibyo Widodo).
-
Surat
Perintah Kapolda Metro Jaya No. Pol : Sprin / 812 / VII / 1999 tanggal 30
Agustus 1999 tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jabatan baru dalam
lingkungan Polda Metro Jaya.
-
Surat
Keputusan Kapolda Metro Jaya No. Pol : Skep / 344 / XI / 1999 tanggal 8
Nopember 1999 tentang pemberitahuan pembebasan
Jabatan lama untuk selanjutnya diangkat dalam Jabatan Baru bagi para Perwira,
Bintara dan PNS Sat Brimob Polda Metro Jaya.
-
Surat
Perintah Kasat Brimob Polda Metro Jaya No. Pol : Sprin / 16 / I / 2000 tanggal
18 Januari 2000 tentang Dislokasi Jajaran Sat Brimob Polda Metro Jaya yang
diantaranya :
a). Batalyon
A berkedudukan di Kelapadua Depok, dipimpin Komandan Batalyon Kompol Drs.
Bambang Usadi.
b). Batalyon
B berkedudukan di Cipinang Jakarta Timur, dipimpin Komandan Batalyon Kompol
Saeful Bahri.
c). Batalyon
C berkedudukan di Ciputat Tangerang, dipimpin Komandan Batalyon Kompol Drs. Fachrudin.
Kantor Batalyon C (kantor lama)
BATALYON C SAT BRIMOB POLDA METRO JAYA
Batalyon C Sat Brimob Polda Metro Jaya berkedudukan Di Ciputat Tangerang
dengan kekuatan 5 ( lima ) Kompi, terdiri dari 4 ( empat ) Kompi Operasional,
dan 1 ( satu ) Kompi Bantuan.
Berdasarkan Skep Kapolda Metro Jaya Nomor : Skep / / IV / 1999 tanggal 1 April 1999, TMT 1
Oktober 1999, Pejabat Komandan Batalyon
C Sat Brimob Polda Metro Jaya adalah Komisaris Polisi Drs. Fachrudin.
2.
Danki 2 Kapten Pol Farid Zulkarnaen yang berkedudukan
di Ciputat Tangerang.
3.
Danki 3 Kapten Pol Usdiyono yang berkedudukan di
Ciputat Tangerang.
4.
Danki 4 Lettu Pol Sarino yang berkedudukan di Kelapadua
Depok.
5.
Danki Bantuan Letda Pol Sardi yang berkedudukan di
Ciputat Tangerang.
Berdasarkan Skep Kapolda Metro Jaya Nomor : Skep / / X / 1999 tanggal 1 Oktober 1999, TMT 1
Oktober 1999, Pejabat Komandan Batalyon
C Sat Brimob Polda Metro Jaya adalah Komisaris Polisi Drs. Reguel Siagian.
2.
Danki 2 Lettu Pol Widjiono berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
3.
Danki 3 Lettu Pol Marsan berkedudukan di Ciputat
Tangerang
4.
Danki 4 Lettu Pol Suharta berkedudukan di Kelapadua
Depok. dan pada tanggal 14 Oktober 2002 mendapat Penugasan Operasi Pemulihan
Keamanan ( Opslihkam ) di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
5. Danki Bantuan Letda Pol Hendrik berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
Berdasarkan
Skep Kapolda Metro Jaya Nomor : Skep /
/ VIII / 2002 tanggal 1 Agustus 2002, TMT 1 Agustus 1999, Pejabat Komandan Batalyon C Sat Brimob Polda
Metro Jaya adalah Komisaris Polisi Drs. Kamdani.
2.
Danki 2 Lettu Pol Marsan, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
3.
Danki 3 Lettu Pol Suwarno, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
4.
Danki 4 Kapten Pol Sarino berkedudukan di Kelapadua Depok.
5.
Danki Bantuan Letda Pol Hendrik, berkedudukan di
Ciputat Tangerang.
PERUBAHAN BATALYON MENJADI DETASEMEN
Dengan adanya pemisahan TNI dan Polri, maka pada tahun 2003 sebutan Batalyon dirubah menjadi Detasemen. Sat Brimob Polda Metro Jaya,
yang pada saat itu memiliki 3 (tiga) Batalyon
dirubah menjadi 5 (lima) Detasemen, terdiri dari 4 Detasemen Pelopor dan 1 Detasemen Gegana :
1.
Detasemen A Pelopor berkedudukan di Kwitang Jakarta
Pusat, dibawah pimpinan Kepala Detasemen Kompol AS. Rahadi
2.
Detasemen B Pelopor berkedudukan di Cipinang, Jakarta
Timur, dibawah pimpinan Kepala Detasemen Kompol Gatot Sudibyo.
3.
Detasemen C Pelopor
berkedudukan di Ciputat Tangerang, dibawah
pimpinan Kepala Detasemen Kompol
Drs. Kamdani.
4.
Detasemen D Pelopor berkedudukan di Kelapadua Depok, dibawah
pimpinan Kepala Detasemen Kompol Drs Eko Iswantono MM.
5.
Detasemen Gegana berkedudukan di Petamburan, Jakarta
Barat, dibawah pimpinan Kepala Detasemen Kompol Drs. Subarkah.
Masing-masing
Detasemen Pelopor terdiri dari 4 (empat) Kompi, dan setiap Kompi terdiri dari 3
( tiga ) Peleton. Untuk jajaran Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Metro
Jaya, seluruh Kompi Berkedudukan di Ciputat, Tangerang.
Berdasarkan Kep Kapolri No.Pol : Kep / 54
/ X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002, tentang struktur organisasi Brimob
daerah yang semula Batalyon menjadi Detasemen, Untuk Sat Brimob Polda Metro
Jaya yang semula memiliki 3 Batalyon (A, B, C) menjadi 5 Detasemen, terdiri
dari 4 Detasemen Opersaional (A, B, C,
D) dan 1 Detasemen Gegana, Pejabat Kepala
Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya adalah Komisaris Polisi Drs.
Kamdani.
2.
Danki 2 Akp. Marsan, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
3.
Danki 3 Iptu Warno, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
4.
Danki 4 Iptu Katman, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
Berdasarkan Skep Kapolda Metro Jaya Nomor : Skep / 87 / II / 2004 tanggal
16 Pebruari 2004, TMT 16 Pebruari 2004, Pejabat
Kepala Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya adalah Komisaris Polisi
Iman Wahyudi. Sik. MH.
2.
Danki 2 Akp Malem Rahwant, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
3.
Danki 3 Iptu Fuji Rahardjo, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
4.
Danki 4 Iptu Kamit S. Sos, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
Berdasarkan Skep Kapolda Metro Jaya Nomor : Skep / 382 / VIII / 2006 tanggal 11 Agustus 2006, TMT 11
Agustus 2006, Pejabat Kepala Detasemen C
Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya adalah Komisaris Polisi Agoeng. Suryonegoro
Widajat Sik.
2.
Danki 2 Akp Fuji Rahardjo, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
3.
Danki 3 Akp Suwarna, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
4.
Danki 4 Akp Hendrik, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
Berdasarkan Skep Kapolda Metro Jaya Nomor : Skep / 357 / VI / 2011 tanggal 28 Juni 2011, TMT 28 Juni
2011, Pejabat Kepala Detasemen C Pelopor
Sat Brimob Polda Metro Jaya adalah Ajun Komisaris Besar Polisi, Bambang W
Baiin, Sik, M.Si
2.
Danki 2 Akp Hendrik, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
3.
Danki 3 Akp Kusnadi Raharjo, berkedudukan di Ciputat
Tangerang.
4.
Danki 4 Akp Wasono, berkedudukan di Ciputat Tangerang.
PENUTUP
Demikian sejarah Brimob Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya yang singkat dan sederhana ini, kiranya
dapat membantu para pembaca sekalian, untuk menambah wawasan tentang Cikal bakal Kesatuan Detasemen C
Pelopor yang kita banggakan
ini, dengan harapan semoga Sejarah singkat ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, juga bisa menambah
semangat dan kebanggaan bagi Insan
Brimob khususnya dan Insan
Bhayangkara pada umumnya. Tidak
lupa penulis mengucapkan
banyak-banyak terimakasih kepada para narasumber yang telah banyak membantu
dalam penyusunan sejarah ini, juga penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila ada kesalahan yang terdapat dalam penulisan ataupun penyusunan sejarah
ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik atau koreksi dari
para pembaca sekalian untuk kesempurnaan penulisan “Sejarah Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya“ ini.
Sekian penulisan
Sejarah ini, semoga Allah senantiasa
melindungi kita semua dan semoga
Allah menetapkan kasih sayangNya kepada kita selama-lamanya. Amin.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Pelindung
KASAT
BRIMOB POLDA METRO JAYA
Penanggung jawab
KADEN
C PELOPOR SAT BRIMOB POLDA METRO JAYA
AJUN
KOMISARIS BESAR POLISI BAMBANG W. BAIIN, S.Ik, M.Sik
Penyusun Naskah
1.
WAKADEN
KOMISARIS POLISI MARSAN
2.
P.S. PAURMINTU
BRIPKA DARYO
Penulis
BRIPTU APIN ARIPIN
Tangerang,
01 September 2008
Pada Upacara Hari UIang Tahun Korps Mobile Brigade ( Mobrig ) ke 15 tanggal 14 Nopember
1961, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno memberikan penghargaan “NUGRAHA
SAKANTI YANA UTAMA” dan sekaligus merubah Korps Mobile Brigade (Mobrig)
menjadi Korps Brigade Mobil (Korps Brimob) disesuaikan dengan istilah
bahasa Indonesia yang Baku dan benar sesuai hukum dalam negeri.
NUGRAHA SAKANTI YANA UTAMA
Demikian sekilas sejarah Brimob Detasemen C Pelopor Sat Brimob
Polda Metro Jaya yang singkat dan sederhana ini, kiranya dapat membantu para
pembaca sekalian untuk menambah wawasan tentang Cikal bakal Kesatuan Detasemen
C Pelopor yang kita cintai ini, Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritikan atau koreksi dari para pembaca sekalian untuk kesempurnaan penulisan “
Sekilas Sejarah Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya “ ini, Tidak
lupa penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya apabila ada kesalahan yang
terdapat dalam penulisan ataupun penyusunan naskah ini., dengan harapan semoga
Sejarah singkat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, juga bisa menambah
semangat dan kebanggaan Insan Brimob pada khususnya dan Insan Bhayangkara pada
umumnya.
Sekian tulisan saya ini, semoga Allah melindungi kita semua dan
semoga Allah menetapkan kasih sayangNya kepada kita selama – lamanya. Amin.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
(arieffin78@gmail.com, arieffin33@gmail.com)
082298949444